Bahaya Mie Instant Bagi Kesehatan Tubuh Kita

Bookmark and Share

Bahaya Mie Instant Bagi Kesehatan Tubuh Kita – Mie instant mungkin tidak asing lagi bagi kita semua, bagaimana tidak makanan ini sudah sering dikonsumsi bahkan hampir setiap hari dikonsumsi oleh sebagian orang. Mie instant sekarang sudah seperti layaknya nasi yang dikonsumsi tiap hari.
bahaya mie instan
Yang KokoFlom Akan Tanya kan 
Jelas-Jelas Mie dan Nasi Itu beda kok banyak yang beli mie ya ??
dari pada Nasi ???

Cara memasak mie instant agar terbebas dari bahaya:

Cara menanggulangi bahaya mie instan bagi kesehatan – Rebus mie instan dengan benar-benar matang dan buang air bekas rebusan. Gunakan air panas lain sebagai air untuk kuah mie yang telah di masak. Jangan memasak mie instan dengan cara diseduh .
Kalau memang perlu jangan memasukan semua bumbu mie instan ke dalam kuah mie. Berikan saja sedikit dan kalau bisa campur dengan bumbu buatan sendiri. Setidaknya menghindari sedikit bahaya mie instan dari tubuh Anda.Jangan lupa selalu perhatikan kemasan mie instan, kapan tanggal kadaluarsanya, jangan sampai Anda makan mie instan yang sudah rusak / kadaluarsa dari tanggal yang telah di tentukan .
Jangan makan mie instan setiap hari. Kecuali Anda dalam keadaan terdesak seperti berada di penampungan bencana alam/ di dalam perjalanan. Cukup makan mie instan satu kali dalam dua minggu, karena bahan-bahan yang ada di dalam mie instan harus dicerna cukup lama oleh lambung. Setelah makan mie instan, banyaklah minum air putih. dan hindari minuman bersoda seperti sejenis coca cola .
Setelah mengetahui cara memasak mie insatan yang benar, apakah anda mengetahui tentang bahaya mie instan bagi kesehatan.

Bukti Bahaya Dari Mie Instant Bagi Tubuh  Kita:

1.Telah diberitakan di majaah NOVA beberapa tahun yang lalu , “Usus Dipotong akibat Kebanyakan Mi Instan”
MAKSUD hati membantu suami menambah penghasilan, apa daya anak jadi korban. Akibat kerap meninggalkan buah hatinya, Hilal Aljajira (6), Erna Sutika (32) kini harus menelan pil pahit. Usus Hilal bocor dan membusuk hingga harus dipotong. Rupanya tiap hari Hilal hanya menyantap mi instan karena di rumah tak ada orang yang memasakkan makanan untuknya. Berikut cerita Erna.
Saat usia Hilal menginjak 2 tahun, aku memutuskan bekerja, membantu keuangan keluarga mengingat penghasilan suamiku, Saripudin (39), kurang mencukupi kebutuhan keluarga.
Aku bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari rumah kami di Garut. Setiap berangkat kerja, Hilal kutitipkan kepada ibuku. Di situ, ibuku kerap memberinya mi instan. Bukan salah ibuku, sih, karena sebelumnya, aku juga suka memberinya makanan itu jika sedang tidak masak.
Ternyata, Hilal jadi “tergila-gila” makanan itu. Ia akan mengamuk dan mogok makan jika tak diberi mi instan. Ya, daripada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya hanya mengalah dan menuruti kemauan Hilal. Lagi pula, kalau tidak diberi, Hilal pasti akan membeli sendiri mi instan di warung dekat rumah dengan uang jajan yang kuberikan. Praktis, sehari dua kali ia makan mi instan.
2. Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga semua pihak berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll
3. Ada orang yang pernah terkena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar