SAKRAMEN | Puisi Tentang Sakramen

Bookmark and Share
SAKRAMEN
-cebastianus wahyu jatmiko

Dina Oktaviani

tuhan pergi, sayang
ia balikkan punggungnya
dan kita harus bicarakan ini dengan hati

aku kini harus selalu menahan duri
semuanya menawarku sebagai mawar
dan menusukku diam-diam

tusuklah aku baik-baik, sayang
niscaya kujadikan engkau korban yang tenang
pada hari jumat maupun sabbath
pada penebusan atau pengkhianatan

langit tak jauh
seperti matahari setiap saat dapat tersentuh
biarkan kupegang neraka dan kuimpikan eden
biarkan setiap jalan membuka pintunya
biarkan kumasuki semuanya sebelum engkau

jika angin dan dunia tidur runtuh, cintailah aku
dan bayangkan aku lebih tidak berdaya
atas semuanya

aku masih ingin jaga
menata masa kecil dan menghancurkannya
sebelum tiba waktunya, sebelum waktunya tiba
dan engkau merebutku seperti luka

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar