Puisi Cinta Kian Membentang

Bookmark and Share
CINTA KIAN MEMBENTANG
Puisi Ilham Wahyudi

– untuk kawan kawan di pabrik kopi

mereka tak menemukanku lagi di sana:
kebahagian adalah senyuman
cinta yang menyembur dari mata
menyelinap di katakata kami;
kini dulu

aku ini batu kata karung goni
sahabat luka kata kopi

tawa canda kami memekik
pada mesinmesin penimbang berat
dan diamdiam telah kami curi kebahagian
dari celah celah butir keringat

(satu awan gelap memandang sinis
teh manis kami tumpah – kadang juga kopi
baju kami basah
akh, lupakan saja, kita gulung lagi tawa
hahahaha)

roda waktu mengejar nafas
senyum anak kami; ingin disuap
lonceng berdentang:
sayur dari dagingku; ikan dari darahku
makanlah, nak

rinduku makin gila:
pun tak kusangka
acap kali aku tergoda
menjual lambungku

kau pisau tumpul tapi tajam
ada logam tikamlah

sampailah pada ujung perjumpaan:
seluruhnya menjadi kenang
kunangkunang malam yang terang;
cintaku kian membentang – samudera

Medan. Februari 2009

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar